Kota Batam – Upaya memperkuat dakwah yang beradab, profesional, dan membawa kemaslahatan umat semakin nyata di Kota Batam. Persatuan Muballigh Batam (PMB) bersama Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) menggelar pertemuan silaturahmi dan dialog ukhuwah yang berlangsung penuh kehangatan dan semangat kebersamaan.
Kegiatan tersebut menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antara para imam dan muballigh dalam membangun dakwah yang harmonis, beretika, dan berorientasi pada pencerahan umat.
Pertemuan yang dihadiri oleh para ulama, imam masjid, dan muballigh se-Kota Batam ini tidak sekadar menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga forum refleksi bersama tentang tantangan dakwah di era modern. Dalam suasana penuh kekeluargaan, para peserta saling bertukar pandangan, memperkuat komitmen, dan meneguhkan peran strategis dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Kedewasaan dan Adab Dakwah: Fondasi Ukhuwah yang Kokoh
Ketua IPIM Kota Batam, KH. Yamin Al Hafidz, menegaskan bahwa dakwah yang kokoh tidak akan lahir tanpa kedewasaan komunikasi dan adab di antara para pengemban amanah masjid. Ia menggambarkan peran imam dan muballigh sebagai dua sayap dakwah yang harus terbang bersama dalam keseimbangan.
> “Imam dan muballigh adalah mitra dalam menegakkan risalah Islam. Dakwah akan kehilangan arah jika keduanya berjalan sendiri-sendiri. Dengan saling menghormati dan menjaga marwah, insyaAllah dakwah di Batam akan tumbuh beradab, berwibawa, dan membawa berkah bagi umat,” ujar KH. Yamin dengan penuh hikmah.
Profesionalisme Muballigh dan Imam: Antara Bacaan dan Keteladanan
Sementara itu, Ketua PMB Batam, Ustadz Rahmat Tarigan, menyoroti pentingnya peningkatan kualitas para dai, baik dalam penguasaan bacaan Al-Qur’an maupun kemampuan retorika. Ia menegaskan bahwa profesionalisme dakwah bukan semata soal pandai berbicara, tetapi juga tentang ketepatan membaca ayat-ayat Allah serta menampilkan akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan.
> “Seorang khatib yang baik harus mampu menjadi imam, dan imam pun seyogianya siap menjadi khatib. Keduanya saling melengkapi. Ketika bacaan Al-Qur’an sempurna dan adab dijaga, maka pesan dakwah akan sampai ke hati jamaah,” jelasnya.
Adab, Komunikasi, dan Kebersamaan dalam Dakwah
Tokoh senior dakwah Batam, Ustadz H. Darlispon, memberikan nasihat berharga tentang pentingnya menjaga hubungan harmonis antara imam dan muballigh. Menurutnya, kesalahpahaman sering timbul bukan karena niat buruk, tetapi karena kurangnya komunikasi yang beradab.
> “Muballigh itu tamu, imam adalah tuan rumah. Maka keduanya harus saling menghormati. Bila adab ditegakkan, tidak ada ruang bagi salah paham. Yang ada hanyalah keberkahan dan ukhuwah,” tutur Ustadz Darlispon.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ustadz Fuat, yang menekankan pentingnya sikap memuliakan di antara sesama pelaku dakwah.
> “Imam adalah wajah utama masjid. Maka ia harus menampilkan keteladanan dalam memuliakan para muballigh yang datang berdakwah. Dengan saling menghargai, dakwah kita akan semakin indah, beradab, dan penuh keberkahan,” ujarnya.
Bacaan Al-Qur’an Cermin Integritas Dai
Ustadz Khairil Anwar menambahkan, kemurnian bacaan Al-Qur’an adalah cerminan integritas seorang dai. Ia mengingatkan bahwa baik imam maupun muballigh mengemban tanggung jawab yang sama dalam menjaga kesucian kalamullah.
> “Ketika bacaan Al-Qur’an benar dan khusyuk, pesan dakwah akan lebih menyentuh hati. Bacaan yang fasih dan tartil bukan sekadar kewajiban, tetapi kehormatan bagi seorang pembawa risalah,” tegasnya.
Meneguhkan Dakwah yang Menyejukkan
Menutup rangkaian dialog, Ustadz Sahrowi mengingatkan bahwa dakwah sejati tidak berhenti pada ceramah atau teori keilmuan, tetapi berakar pada akhlak dan keteladanan.
> “Dakwah tanpa adab hanya akan meninggalkan perdebatan. Tapi dakwah dengan akhlak akan menumbuhkan kesejukan dan cinta. Imam dan muballigh harus menjadi cermin kebaikan umat,” pesannya.
Langkah Strategis Menuju Dakwah Kolaboratif
Pertemuan antara PMB dan IPIM Batam ini menghasilkan kesepahaman penting: memperkuat kolaborasi dalam pembinaan dai dan imam, meningkatkan standar profesionalisme dakwah, serta membangun forum komunikasi yang berkelanjutan antar-masjid di Kota Batam.
Keduanya sepakat untuk menjadikan sinergi ini sebagai gerakan moral bersama—gerakan dakwah beradab yang menanamkan semangat persaudaraan, menghormati perbedaan, dan menebarkan kasih sayang bagi seluruh umat.
Posting Komentar